Kamis, 10 Mei 2012

Warga Tewas Tertimpa Pohon
 
 Ilustrasi: Angin kencang.
MEDAN - Abdul Hasan (18), warga Jalan Istiqomah, Medan, tewas setelah tertimpa pohon saat hujan lebat disertai angin kencang dan petir melanda Kota Medan, Kamis (10/5/2012). Saat itu, dia berboncengan dengan dua rekannya yang kini mengalami patah tulang.
Peristiwa tersebut bermula ketika Hasan bersama dua rekannya, Deni Wijaya (18) dan Fariz (18) berboncengan sepeda motor. Saat itu hujan lebat. Ketika melintas di Jalan Kapten Sumarsono, pohon tumbang dan menimpa mereka.
Hasan tewas dengan luka di kepala dan kaki. Deni mengalami patah tulang leher, sementara Fariz patah kaki kanan karena terjepit sepeda motor. Keduanya kini dirawat di Rumah Sakit Umum Pirngadi, Medan.
"Dia pamit hendak beli mi aceh. Saya tidak menyangka dia meninggal tertimpa pohon," kata Aminah, ibu Hasan.
Hujan disertai angin dan petir terjadi di Kota Medan selama empat hari berturut-turut. Hujan tersebut mengakibatkan beberapa pohon tumbang dan patah.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan hujan bercampur angin akan terus terjadi selama dua hari ke depan. Kecepatan angin mencapai 30 knot.
Prakirawan pada Stasiun Meteorologi Klas II Maritim Belawan Medan Balai Besar Wilayah I Medan, Prasetya, mengatakan, angin kencang terjadi lantaran terjadi perbedaan tekanan angin. Saat ini tekanan udara di wilayah Nusa Tenggara Timur sedang rendah. Pada saat bersamaan, udara di bagian barat laut, yakni Samudera Indonesia bertekanan tinggi.
Hujan lebat tersebut juga menyebabkan permaukaan air Sungai Deli naik. Pada saat bersamaan air laut sedang pasang, sehingga menimbulkan rob.
Sedikitnya 800 rumah warga di Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Belawan terendam rob dan luapan air sungai.
"Kondisi rumah kami semakin parah," kata Lusiana (35), warga Kelurahan Belawan I.